Rabu, 29 Juli 2015

Uji Stress-Apa, Siapa, dan Kapan

    Uji latih jantung terutama dilakukan untuk membantu dalam diagnosis atau kuantifikasi penyakit jantung atau paru serta untuk mengevaluasi kapasitas fungsional orang asimtomatik. pemeriksaan ini biasanya dilakukan di treadmill bermotor atau ergometer sepeda statis dengan resistensi bervariasi). Intensitas beban kerja (seberapa berat subyek bekerja) disesuaikan dengan secara progresif menngkatkan kecepatan dan kemiringan treatmill atau dengan meningkatkan frekuensi dan resistensi sepeda stasis. Uji dimulai dari intensitas rendah dan dilanjutkan sampai beban kerja tertentu dicapai, gejala fisiologik muncul, atau subyek terlalu lelah untuk melanjutkan pemeriksaan.
   Selama uji diagnostik, pasien dipantau dengan EKG, dan tekanan darah diperiksa setiap menit. Uji dianggap positif jika terjadi kelainan EKG (misalnya depresi segmen ST, gelombang T terbalik, atau aritmia yang berbahaya) atau muncul gejala fisik misalnya nyeri dada. Uji yang dianggap positif pada seseorang yang tidak mengidap penyakit jantung disebut uji positif palsu. Pada Pria, uji positif palsu terjadi hanya pada sekitar 10% sampai 20%, sehingga uji stress  diagnostik untuk pria memiliki spesifitas 80% sampai 90%. Wanita memperlihatkan angka uji positif palsu yang lebih tinggi, dengan spesifitas menjadi lebih rendah  yaitu sekitar 70%.
   Sensitifitas uji memiliki arti bahwa orang dengan penyakit akan teridentifikasi secara benar dan hasil negatif palsunya sedikit. Sensitifitas uji latih jantung dilaporkan sebesar 60% sampai 80%; yaitu, jika 100 orang dengan penyakit jantung diperiksa maka 60 sampai 80 akan teridentifikasi dengan benar, tetapi 20 sampai 40 akan memberi hasil uji negatif palsu. Meski ujilatih jantung sekarang menjadi alat diagnostik yang penting namun cara ini hanyalah salah satu dari beberapa pemeriksaan yang digunakan untuk menentukan keberadaan penyakit arteri koronaris.
   Uji latih jantung juga dilakukan pada orang yang tidak dicurigai mengidap penyakit jantung atau paru untuk menentukan kapasitas fungsional mereka saat ini. Uji fungsional ini dilakukan seperti uji diagnostik tetapi dipandu oleh ahli fisiologi olahraga dan dokter tidak harus ada. uji ini digunakan untuk menentukan resep olahraga yang aman, untuk membantu atlet memperoleh program latihan yang optimal, dan berfungsi sebagai alat riset untuk mengevaluasi efektifitas suatu program latihan. Uji fungsional semakin banyak dilakukan dengan semakin banyaknya orang yang mengikuti program kesehatan berbasis rumah sakit atau masyarakat untuk mencegah penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar