Senin, 13 Juli 2015

Benturan Yang Berpotensi Mematikan : Ketika Otot Yang Berolahraga Bersaing Dengan Mekanisme Pendingin Tubuh Dalam Memperebutkan Volume Plasma Yang Kurang


Semakin banyak orang dari segala usia ikut serta dalam program jogging atau jalan kaki untuk memperbaiki tingkat kebugaran dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Untuk orang yang tinggal dilingkungan yang mengalami perubahan suhu musiman, olahraga luar ruang selama transisi dari keadaan dingin musim panas dapat berbahaya.jika intensitas olahraga tidak disesuaikan sampai peserta secara bertahap menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang lebih panas, dapat terjadi dehidrasi dan pengeluaran garam yang menyebabkan heat camps, heat exhaustion, atau bahkan heat stroke dan kematian.
Kata aklimatisasi merujuk kepada adaptasi bertahap yang dilakukan tubuh untuk mempertahankan homeostasis jangka panjang sebagai respons terhadap perubahan fisik berkepanjangan di lingkungan sekitar, misalnya perubahan suhu. Ketika seseorang berolahraga dalam cuaca panas tanpa beradaptasi secara gradual ke lingkungan panas maka tubuh dapat menghadapi dilemma yang berbahaya. Selama olahraga, banyak darah yang harus dialirkan ke otot untuk memasok O2 dan nutrient  serta mengeluarkan zat sisa yang menumpuk akibat tingkat aktivitas yang tinggi. Otot yang berolahraga juga menghasilkan panas. Untuk mempertahankan suhu tubuh dalam mengahadapi panas tambahan ini, aliran darah ke kulit ditingkatkan sehingga panas dari darah yang hangat dapat dikeluarkan melalui kulit ke lingkungan sekitar. Jika suhu lingkungan lebih panas daripada suhu tubuh maka panas tidak dapat dikeluarkan dari darah ke lingkungan sekitar meskipun terjadi vasodilatasi kulit yang maksimal. Tubuh malam menerima panas dari lingkungan yang lebih hangat dan hal ini menambah dilemma. Karena aliran darah meningkat ke otot dan kulit saat seseorang berolahraga pada cuaca panas maka darah yang dikembalikan ke jantung berkurang dan jantung memompa lebih sedikit darah per denyut sesuai dengan mekanisme Frank-Starling. Karena itu, jantung harus berdenyut lebih cepat dibandingkan jika dilingkungan dingin jumlah yang sama per menit. Meningktnya kecepatan pemompaan jantung juga menambah produksi panas.
Add caption
Jumlah keringat juga meningkat sehingga dapat terjadi pendinginan evaporative untuk membantu mempertahankan suhu tubuh selama periode penambahan panas berlebihan. Pada orang yang belum teraklimitasasi, kecepatan berkeringat maksimal adalah sekitar 1,5 liter per jam. Selama berkeringat, air menahan garam seperti air yang keluar. Berkurangnya volume plasma karena berkeringat semakin mengurangi jumlah darah yang tersedia bagi otot dan untuk pendinginan melalui vasodilatasi kulit.
Jantung memiliki kecepatan denyut maksimal yang dapat dicapainya. Jika olahraga berlanjut dengan intensitas tinggi dan kecepatan maksimal ini telah tercapai maka otot-otot yang berolahraga akan akan memenankan perebutan pasokan darah ini. Tubuh berespons dengan melakukan kontriksi arteriol, mengorbankan pendinginan untuk mempertahankan curah jantung dan tekanan darah. Jika olahraga berlanjut, panas tubuh akan terus meningkat, dan dapat terjadi heat exhaustion (nadi cepat dan lemah; hipotensi,keringat berlebihan; dan disorientasi) atau heat stroke  (kegagalan pusat control suhu di hipotalamus; kulit panas kering; kebingungan ekstrim atau pingsan, dan mungkin kematian). Pada kenyataannya, setiap tahun orang meninggal karena heat stroke dalam lari marathon pada cuaca panas dan lembab.

Referensi :
Laurale Sherwood. 2011.Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 6.Jakarta:EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar