Gagal
jantung adalah ketidakmampuan curah jantung mengimbangi kebutuhan tubuh akan
pasokan dan pembuangan zat sisa. Salah satu atau kedua ventrikel dapat secara
progresif melemah dan gagal. Ketika suatu ventrikel yang kepayahan tidak mampu
memompa keluar semua darah yang kembali padanya, maka vena-vena di belakang
ventrikel tersebut dapat terbendung oleh darah. Gagal jantung dapat terjadi
oleh berbagai sebab, tetapi dua yang tersering adalah :
1)
Kerusakan
otot jantung akibat serangan jantung atau gangguan sirkulasi ke otot jantung
dan
2)
Pemompaan
terus-menerus ke afterload yang meningkat kronik, misalnya pada stenosis katup
semilunar atau peningkatan menetap tekanan darah. Gagal jantung saat ini
mengenai sekitar 5 juta orang Amerika, dengan hampir 50%nya akan meninggal
dalam lima tahun setelah diagnosis.
Tindakan
kompensasi pada gagal jantung yaitu pada tahap-tahap awal gagal jantung, dua tindakan
kompensasi utama membantu memulihkan isi sekuncup ke normal. Pertama, aktivitas
simpatis ke jantung secara reflex meningkat, yang meningkatkan kontraktilitas
jantung kea rah normal. Namun, stimulasi simpatis dapat membantu mengompensasi
hanya dalam waktu singkat karena jantung menjadi kurang responsive terhadap
norepinefrin setelah pajanan berkepanjangan, dan selain itu, simpanan
norepinefrin di ujung saraf simpatis jantung terkuras.
Kedua,
ketika curah jantung berkurang, ginjal, dalam suatu upaya kompensatorik untuk
memperbaiki aliran darahnya yang menurun, menahan lebih banyak garam dan air di
tubuh sewaktu pembentukan urin, untuk menambah volume darah. Meningkatnya volume
darah dalam sirkulasi meningkatkan EDV. Teregangnya serat-serat otot jantung
memungkinkan jantung yang payah memompa volume isi sekuncup yang normal. Jantung
kini memompa keluar darah yang kembali padanya tetapi organ ini beroperasi pada
panjang serat otot jantung yang lebih besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar