Senin, 13 Juli 2015

Gagal Jantung


Gagal jantung adalah ketidakmampuan curah jantung mengimbangi kebutuhan tubuh akan pasokan dan pembuangan zat sisa. Salah satu atau kedua ventrikel dapat secara progresif melemah dan gagal. Ketika suatu ventrikel yang kepayahan tidak mampu memompa keluar semua darah yang kembali padanya, maka vena-vena di belakang ventrikel tersebut dapat terbendung oleh darah. Gagal jantung dapat terjadi oleh berbagai sebab, tetapi dua yang tersering adalah :

1)      Kerusakan otot jantung akibat serangan jantung atau gangguan sirkulasi ke otot jantung dan
2)      Pemompaan terus-menerus ke afterload yang meningkat kronik, misalnya pada stenosis katup semilunar atau peningkatan menetap tekanan darah. Gagal jantung saat ini mengenai sekitar 5 juta orang Amerika, dengan hampir 50%nya akan meninggal dalam lima tahun setelah diagnosis.

Tindakan kompensasi pada gagal jantung yaitu pada tahap-tahap awal gagal jantung, dua tindakan kompensasi utama membantu memulihkan isi sekuncup ke normal. Pertama, aktivitas simpatis ke jantung secara reflex meningkat, yang meningkatkan kontraktilitas jantung kea rah normal. Namun, stimulasi simpatis dapat membantu mengompensasi hanya dalam waktu singkat karena jantung menjadi kurang responsive terhadap norepinefrin setelah pajanan berkepanjangan, dan selain itu, simpanan norepinefrin di ujung saraf simpatis jantung terkuras.

Kedua, ketika curah jantung berkurang, ginjal, dalam suatu upaya kompensatorik untuk memperbaiki aliran darahnya yang menurun, menahan lebih banyak garam dan air di tubuh sewaktu pembentukan urin, untuk menambah volume darah. Meningkatnya volume darah dalam sirkulasi meningkatkan EDV. Teregangnya serat-serat otot jantung memungkinkan jantung yang payah memompa volume isi sekuncup yang normal. Jantung kini memompa keluar darah yang kembali padanya tetapi organ ini beroperasi pada panjang serat otot jantung yang lebih besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar