Senin, 13 Juli 2015

Olahraga : Menguntungkan Atau Merugikan Bagi System Pertahanan Imun ?


Selama bertahun-tahun orang yang menjalani olahraga moderat mengklaim bahwa mereka lebih jarang masuk angin ketika kondisi aerobic mereka sedang baik. Sebaliknya, atlet elit dan para pelatihnya sering mengeluh tentang jumlah infeksi saluran napas yang tampaknya dialami oleh para atlet pada puncak musim kompetisi mereka. Hasil studi-studi ilmiah terakhir mendukung kedua klaim ini. Dampak olahraga pada system imun bergantung pada intensitas olahraga.
Penelitian pada hewan membuktikan bahwa olahraga intensitas tinggi setelah infeksi yang disengaja menyebabkan infeksi bertambah parah. Olahraga moderat yang dilakukan sebelum infeksi atau implantasi tumor, sebaliknya menyebabkan infeksi lebih ringan dan pertumbuhan tumor lebih lambat pada hewan percobaan.
Studi-studi pada manusia juga mendukung hipotesis bahwa olahraga yang melelahkan menekan pertahanan imun sementara olahraga sedang merangsang system imun. Survey terhadap 2300 pelari yang berkompetisi dalam suatu marathon besar menunjukkan bahwa mereka yang berlatih lebih dari 60 mil seminggu dua kali lebih sering mengalami infeksi pernapasan daripada mereka yang berlatih kurang dari 20 mil seminggu dalam dua bulan sebelum lomba. Pada penelitian lain, 10 atlet elit diminta berlari di treadmill  selama tiga jam dengan kecepatan yang sama seperti yang akan mereka lakukan jika bertanding. Pemeriksaan darah setelah lari ini menunjukkan bahwa aktivitas sel natural killer telah berkurang sebesar 25% sampai 50% dan penurunan ini berlangsung hingga enam jam. Para pelari juga memperlihatkan peningkatan 60% hormone stress kortisol, yang diketahui menekan imunitas.
Berdasarkan hasil-hasil ini, para peneliti di bidang ini menyarankan agar para atlet menghindari sebisa mungkin pajanan ke virus pernapasan dengan menghindrai tempat yang ramai atau orang yang mengidap flu atau masuk angin dalam enam jam pertama setelah pertandingan yang melelahkan. Sayangnya beberapa penelitian yang dilakukan pada mereka yang terinfeksi virus imunodefisiensi manusia (HIV, virus AIDS) tidak mendapatkan perbaikan fungsi imun dengan olahraga. Studi-studi ini bahwa pasien positif-HIV dapat memperoleh kekuatan melalui latihan resistensi dan meningkatkan kesejahteraan psikologisnya melalui olahraga dan mereka tidak mengalami akibat buruk dari olahraga yang moderat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar