Selama bertahun-tahun
orang yang menjalani olahraga moderat mengklaim bahwa mereka lebih jarang masuk
angin ketika kondisi aerobic mereka sedang baik. Sebaliknya, atlet elit dan
para pelatihnya sering mengeluh tentang jumlah infeksi saluran napas yang
tampaknya dialami oleh para atlet pada puncak musim kompetisi mereka. Hasil studi-studi
ilmiah terakhir mendukung kedua klaim ini. Dampak olahraga pada system imun
bergantung pada intensitas olahraga.
Penelitian
pada hewan membuktikan bahwa olahraga intensitas tinggi setelah infeksi yang
disengaja menyebabkan infeksi bertambah parah. Olahraga moderat yang dilakukan
sebelum infeksi atau implantasi tumor, sebaliknya menyebabkan infeksi lebih
ringan dan pertumbuhan tumor lebih lambat pada hewan percobaan.
Studi-studi
pada manusia juga mendukung hipotesis bahwa olahraga yang melelahkan menekan
pertahanan imun sementara olahraga sedang merangsang system imun. Survey terhadap
2300 pelari yang berkompetisi dalam suatu marathon besar menunjukkan bahwa
mereka yang berlatih lebih dari 60 mil seminggu dua kali lebih sering mengalami
infeksi pernapasan daripada mereka yang berlatih kurang dari 20 mil seminggu
dalam dua bulan sebelum lomba. Pada penelitian lain, 10 atlet elit diminta
berlari di treadmill selama tiga jam dengan kecepatan yang sama
seperti yang akan mereka lakukan jika bertanding. Pemeriksaan darah setelah
lari ini menunjukkan bahwa aktivitas sel natural killer telah berkurang sebesar
25% sampai 50% dan penurunan ini berlangsung hingga enam jam. Para pelari juga
memperlihatkan peningkatan 60% hormone stress kortisol, yang diketahui menekan
imunitas.
Berdasarkan
hasil-hasil ini, para peneliti di bidang ini menyarankan agar para atlet
menghindari sebisa mungkin pajanan ke virus pernapasan dengan menghindrai
tempat yang ramai atau orang yang mengidap flu atau masuk angin dalam enam jam
pertama setelah pertandingan yang melelahkan. Sayangnya beberapa penelitian
yang dilakukan pada mereka yang terinfeksi virus imunodefisiensi manusia (HIV,
virus AIDS) tidak mendapatkan perbaikan fungsi imun dengan olahraga. Studi-studi
ini bahwa pasien positif-HIV dapat memperoleh kekuatan melalui latihan
resistensi dan meningkatkan kesejahteraan psikologisnya melalui olahraga dan
mereka tidak mengalami akibat buruk dari olahraga yang moderat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar