Rabu, 29 Juli 2015

Doping Darah : Lebih Banyak Hal Baik Berarti Lebih Baik ?



Otot-otot yang berolahraga memerlukan penyaluran oksigen yang terus menrus agar dapat terus menghasilkan energi untuk melakukan akitivitas terkait daya tahan. Doping darah adalah suatu teknik yang diancang untuk meningkatkan secara temporer kemampuan darah mengangkut oksigen dalam upaya memperoleh keunggulan kompetitif. Doping darah mencakup pengeluaran darah dari seorang atlet yang segera diikuti oleh pengimpusan kempbali plasma tetapi SDMnya dibekukan untuk dimasukkan kembali 1-7 hari sebelum bertanding. Biasanya dilakukan pengambilan 1-4 unit darah (1 unit setara dengan 400 ml) pada interval 3-8 minggu sebelu bertanding. Dalam periode antara pengambilan-pengambilan darah, aktivitas  eritropoitik meningkat yang memulihkan jumlah SDM ke kadar normal.
 Pengimpusan kembali SDM yang disimpan secara temporer meningkatkan hitung sel darah merah dan kadar Hb diatas normal. Secara teoritis, Doping darah akan bermanfaat bagi atlet daya tahan dengan memperbaiki kemampuan darah mengangkut oksigen namun, jika sel darah merah yang diimpuskan kembali tersebut terlalu banyak maka prestasi malah dapat merosost karena terjadi peningkatan kekentalan darah yang akan menurunkan aliran darah. Riset menunjukkan bahwa pada uji latihan baku di lab, atlet yang menggunakan doping darah mungkin menemukan peningkatan 5%-13% kapasitas aerobik ; penurunan kecepatan denyut jantung sewaktu olahraga dibandingkan dengan kecepatan sewaktu olahraga yang sama tanpa doping darah; dan penurunan kadar asam laktat dalam darah (asam laktat diproduksi ketika otot mengandalkan glikolisis anaerob yang kurang efisien untuk menghasilkan energi).
  Doping darah, meskipun efektif, tetapi dilarang baik dikolegium atletik maupun kompetisi olimpiade atas alasan etis dan medis. Yang perlu diperhatikan, seperti pada pemakaian semua produk pemacu prestasi yang dilarang lainnya, adalah hilangnya kompetisi yang jujur. Selain itu, praktek ini dioerkirakan menjadi peyebab kematian beberapa atlet. Namun, peraturan pelarangan ini sulit diterapkan. Doping darah tidak dapat dideteksi dengan prosedur pemeriksaan yang ada sekarang. Satu-satunya cara untuk mengungkapkan praktek doping darah adalah melalui saksi atau pengakuan diri. Perkembangan terakhir eritropitin sintetik meningkatkan masalah Doping darah. Penyuntikan produk ini merangsang produksi SDM sehingga secara temporer meningkatkan kemampuan darah mengangkut oksigen studi-studi mendalam membuktikan bahwa penyuntikan eritropoitin dapat meningkatkan  prestasi atlet sebesar 7%-10%. Meskipun secara resmi dilarang namun pasar gelap eritropoitin dikalangan atlet yang curang berkembang sejak produk ini tersedia sebagai obat untuk mengobati anemia. Eritropoitin kini luas digunakan para atlet. Balap sepeda, ski lintas alam, serta renang dan lari jarak jauh. Namun, praktek ini tidak bijaksana, tidak hanya karena dampak hukum dan etis tetapi juga karena bahaya peningkatan kekentalan darah. Eritropoitin sisntetik dipercaya merupakan penyeab kematian 20 pepbalap sepeda eropa sejak tahun 1987. Sayangnya, terlalu banyak atlet yang nekat mengambil resiko ini. Pengembangan tes untuk mendeteksi penyalahgunaan eritropoitin akhir-akhir ini diharapkan dapat meredam penggunaan zat ini.

Naik Turun Hipertensi dan Olahraga

    Ketika tekanan darah naik, salah satu cara untuk menurunkannya adalah dengan meningakatkan level aktivitas fisik. Studi-studi menunjukkan bahwa keikutsertaan dalam aktivitas aerobik melindungi tubuh dari hipertensi. Selain itu, olahraga dapat digunakan sebagai terapi untuk mengurangi hipertensi yang telah terbentuk.
  Untuk pasien hipertensi berat tersedia obat-obat antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah, tetapi kadang-kadang timbul efek samping yang tidak diinginkan. Efek samping diuretik mencakup ketidakseimbangan elektrolit, ketidakmampuan menangani glukosa secara normal, dan peningkatan kadar kolesterol darah. Efek samping obat yang mempengaruhi resistensi perifer total mencakup peningkatan kadar trigliserida darah, penurunan kadar kolesterol HDL (bentuk "baik" kolesterol), penambahan berat, disfungsi seksual, dan depresi.
 Pasien dengan hipertensi ringan, yang didefinisikan sebagai tekanan darah diastolik antara 90 dan 100 mmHg dan tekanan sistolik 160 mmHg, menimbulkan dilema bagi dokter. Risiko minum obat mungkinmelebihi manfaat yang diperoleh dari penurunan tekanan darah. Karena kemungkinan efek samping obat maka terapi non-obat untuk hipertensi ringan mungkin merupakan cara yang paling bermanfaat. terapi non-obat yang paling sering digunakan adalah penurunan berat badan, pembatasan garam, dan olahraga.
  Meskipun penurunan berat badan hampir selalu mengurangi tekanan darah namun penelitian menunjukkan bahwa program penurunan berat badan biasanya hanya menyebabkan penurunan sebesar 12 pon (6kg), dan keberhasilan jangka panjang keseluruhan dalam menjaga berat hanyalah sekitar 20%. Pembatasan garam bermanfaat bagi banyak pengidap hipertensi, tetapi kepatuhan terhadap diet rendah garam sulit dipertahankan oleh banyak pasien karena makanan cepat saji dan makanan yang dihidangkan di restoran biasanya mengandung banyak garam.
  Bukti-bukti dalam literatur menyarankan bahwa olahraga aeob tingkat sedang yang dilakukan selama 15 sampai 60 menit tiga kali seminggu bermanfaat bagi sebagian besar kasus hipertensi ringan sampai sedang. Karena itu ada baiknya bahwa program olahraga aerob teratur dilakuakn bersama dengan tindakan terapetik lain untuk mengoptimalkan penurunan tekanan darah. Jika memungkinkan, waktu olahraga total pada satu hari bahkan dapat dibagi-bagi menjadi sesi-sesi yang lebih singkat yang ,asih memberi manfaat setara.

Berkurangnya Massa Otot : Akibat Buruk Penerbangan Luar Angkasa

    Otot rangka adalah contoh " use it or lose it" (hilang jika tidak dipakai). Stimulasi otot rangka oleh neuron motorik adalah esensial tidak saja untuk merangsang otot untuk berkontraksi tetapi juga untuk mempertahankan ukuran dan kekuatan otot. Otot yang tidak secaram  rutin dirangsang akan lisut atau atrofi secara perlahan atau berkirang ukuran dan kekuatannya.
   Otot rangka kita penting untuk menunjang postur kita yang tegak menghadapi gaya tarik bumi selain untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh. Ketika manusia memasuki keadaan tanpa berat diluar angkasa, menjadi jelas bahwa sistem otot memerlukan beban kerja atau gravitasi untuk mempertahankan ukuran dan kekuatannya. Pada tahun 1991, pesawat ulang-alik Columbia diluncurkan untuk misi  9 hari yang ditujukan antara lain untuk melakukan penelitian menyeluruh tentang perubahan fisiologik akibat keadaan tanpa berat. Tiga astronot wanita dan empat astronot pria mengalami penurunan drastis dan signifikan (25%) massa otot-otot penyangga beban tubuh. Upaya yang dibutuhkan untuk menggerakan tubuh diluar angkasa jauh ringan daripada di bumi dan tidak dibutuhkan tegangan otot aktif yang melawan gravitasi. Selain itu, otot  yang biasa digunakan untuk berkeliling dalam kapsul pesawat yang terbatas berbeda dari yang digunakan untuk berjalan di bumi. Akibatnya, sebagian otot cepat mengalami apa yang disebut atrofi fungsional.
   Otot-otot yang paling terkena adalah yang di ekstremitas bawah ada otot gluteal atau bokong, atau otot ekstensor atau leher dan punggung, dan otot badan-yaitu otot-otot yang digunakan untuk penopang tubuh melawan gaya tarik bumi. Perubahan yang terjadi mencakup penurunan volume dan massa otot, penurunan kekuatan dan daya tahan, peningkatan penguraian protein otot, dan berkurangnya nitrogen otot (suatu kompnen penting protein otot). Mekanisme biologis pasti yang memicu atrofi otot belum diketahui, tetapi mayoritas ilmuwan percaya bahwa tidak adanya kontraksi berkekuatan yang biasa terjadi di bumi merupakan faktor utama. Atrofi ini tidak menimbulkan masalah selama yang bersangkutan berada didalam kapsul pesawat luar angkasa tersebut, tetapi pengurangan massa otot seperti ini harus dikurangi pada astronot yang akan melakukan kerja berat selama berjalan diluar angkasa dan akan kembali melaksanakan aktivitas normal di bumi.
   Program luar angkasa di Amerika Serikat dan Uni Soviet telah menerapkan teknik-teknik intervensi yang menekankan diet dan olahraga dalam upaya mencegah atrofi otot. Melakukan latihan fisik berat yang dirancang cernat secara teratur selama beberapa jam sehari dapat membantu mengurangi keparahan atrofi fungsional. Namun study-study tentang keseimbangan notrogen dan mineral menyatakan atrofi otot berlanjut selama keadaan tanpa berat meskipun ada upaya upaya untuk mencegahnya. Selain itu, hanya separuh massa otot yang pulih pada awak Columbia setelah mereka kembali ke bumi dalam periode yang sama dengan lama mereka mengangkasa. temuan ini dan temuan lain mengisyaratkan bahwa diperlukan intervensi-intervensi lain untuk mempertahankan otot bagi mereka yang akan tinggal lama diluar angkasa. Internasional space stadion yang direncakana akan diselesaikan dalam waktu dekatakan memiliki ruang kerja hampir lima kali lipat dibandingkan dengan stasium Mir atau Skylab. Ruang tamabahan ini akan mencakup peralatan laboratorium canggih untuk penelitian-penelitian lebih lanjut tentang efek keadaan tanpa berat pada tubuh, tidak hanya pada otot tetapi pada sistem lain.

Uji Stress-Apa, Siapa, dan Kapan

    Uji latih jantung terutama dilakukan untuk membantu dalam diagnosis atau kuantifikasi penyakit jantung atau paru serta untuk mengevaluasi kapasitas fungsional orang asimtomatik. pemeriksaan ini biasanya dilakukan di treadmill bermotor atau ergometer sepeda statis dengan resistensi bervariasi). Intensitas beban kerja (seberapa berat subyek bekerja) disesuaikan dengan secara progresif menngkatkan kecepatan dan kemiringan treatmill atau dengan meningkatkan frekuensi dan resistensi sepeda stasis. Uji dimulai dari intensitas rendah dan dilanjutkan sampai beban kerja tertentu dicapai, gejala fisiologik muncul, atau subyek terlalu lelah untuk melanjutkan pemeriksaan.
   Selama uji diagnostik, pasien dipantau dengan EKG, dan tekanan darah diperiksa setiap menit. Uji dianggap positif jika terjadi kelainan EKG (misalnya depresi segmen ST, gelombang T terbalik, atau aritmia yang berbahaya) atau muncul gejala fisik misalnya nyeri dada. Uji yang dianggap positif pada seseorang yang tidak mengidap penyakit jantung disebut uji positif palsu. Pada Pria, uji positif palsu terjadi hanya pada sekitar 10% sampai 20%, sehingga uji stress  diagnostik untuk pria memiliki spesifitas 80% sampai 90%. Wanita memperlihatkan angka uji positif palsu yang lebih tinggi, dengan spesifitas menjadi lebih rendah  yaitu sekitar 70%.
   Sensitifitas uji memiliki arti bahwa orang dengan penyakit akan teridentifikasi secara benar dan hasil negatif palsunya sedikit. Sensitifitas uji latih jantung dilaporkan sebesar 60% sampai 80%; yaitu, jika 100 orang dengan penyakit jantung diperiksa maka 60 sampai 80 akan teridentifikasi dengan benar, tetapi 20 sampai 40 akan memberi hasil uji negatif palsu. Meski ujilatih jantung sekarang menjadi alat diagnostik yang penting namun cara ini hanyalah salah satu dari beberapa pemeriksaan yang digunakan untuk menentukan keberadaan penyakit arteri koronaris.
   Uji latih jantung juga dilakukan pada orang yang tidak dicurigai mengidap penyakit jantung atau paru untuk menentukan kapasitas fungsional mereka saat ini. Uji fungsional ini dilakukan seperti uji diagnostik tetapi dipandu oleh ahli fisiologi olahraga dan dokter tidak harus ada. uji ini digunakan untuk menentukan resep olahraga yang aman, untuk membantu atlet memperoleh program latihan yang optimal, dan berfungsi sebagai alat riset untuk mengevaluasi efektifitas suatu program latihan. Uji fungsional semakin banyak dilakukan dengan semakin banyaknya orang yang mengikuti program kesehatan berbasis rumah sakit atau masyarakat untuk mencegah penyakit.

Selasa, 28 Juli 2015

Loncat Indah Seperti Angsa atau Terjun Bebas : Ini Tentang Kontrol SSP

Keterampilan olahraga harus dipelajari. umumnya refleks dasar yang kuat harus dikalahkan agar keterampilan  tersebut dapat dilakukan. Belajar terjun ke air, misalnya, sangat sulit pada awalnya. refleks kuat untuk menegakkan kepala yang dikontrol oleh organ-organ sensorik di leher dan kepala sebelum penyelam pemula terjun masuk ke air, menimbulkan apa yang dikenal sebagai "belly flop" (pendaratan perut).
Dalam terjun dengan punggung lebih dahulu, refleks menegakkan kepala menyebabkan pemula mendarat pada punggung mereka atau bahkan dalam posisi duduk. untuk melakukan keterampilan motorik yang melibatkan pembalikan tubuh, jungkir-balik, berdiri dengan tanganatau gerakan postural abnormal lainnya, yang bersangkutan harus belajar untuk menghambat secara sadar refleks-refleks postural dasar.
Hal ini dicapai dengan memusatkan perhatian pada posisi tubuh spesifik selama gerakan. Sebagai contoh, untuk melakukan gerakan jungkir balik, yang bersangkutan harus berkonsentrasi untuk menjaga dagu tertekuk dan memegang lutut. setelah keterampilan dilakukan berulangkali maka terbentuk pola-pola sinaps baru di SSP, dan respons terkondisi atau respon baru menggantikan respon refleks alami.
 Keterampilan olahraga harus dilatih sampai gerakan menjadi otomatis, kemudian sewaktu bertanding atlet yang bersangkutan bebas memikirkan strategi ataun tindakan rutin berikutnya yang harus dilakukan.

Otot Yang Aktif Suka Yang Manis-Manis

Selama olahraga,  sel otot menggunakan lebih banyak glukosa dan bahan bakar nutrien lain dibandingkan biasanya untuk menjalankan aktivitas kontraktil.  Laju transpor glukosa ke dalam otot yang sedang berolaraga dapat meningkat lebih dari 10 kali selama aktivitas fisik sedang sampai berat. Penyerapan glukosa oleh sel dilaksanakan oleh pembawa glukosa di membran plasma. Sel memelihara simpanan molekul pembawa di sitoplasmanya yang dapat disisipkan ke dalam membran plasma seiring dengan peningkatan kebutuhan akan penyerapan glukosa. Di banyak sel, termasuk sel otot yang sedang beristirahat,  difusi terfasilitasi glukosa kedalam sel bergantung pada hormon insulin. Namun, karena kadar insulin plasma turun sewaktu olahraga maka insulin tidak berperan dalam peningkatan transpor glukosa ke dalam otot yang sedang berolaraga. Para peneliti membuktikan bahwa sel otot menyisipkan lebih banyak molekul pembawa glukosa di membran plasmanya Sebagai respon olahraga.  Hal ini telah dibuktikan pada tikus yang menjalani latihan fisik.
    Olahraga memengaruhi transpor glukosa ke dalam sel melalui cara lain. Olahraga aerobik teratur telah dibuktikan meningkatkan baik afinitas maupun jumlaH tempat reseptor di membran yang secara spesifik mengikat insulin.  Adaptasi ini menyebabkan peningkatan sensitivitas insulin; yaitu,  sel lebih responsif dibandingkan normal terhadap kadar insulin dalam darah yang sama.
    Karena insulin meningkatkan difusi terfasilitasi glukosa ke dalam sebagian besar sel maka  peningkatan sensitivitas insulin yang dipicu oleh olahraga adalah salah satu faktor yang menyebabkan olahraga bermanfaat sebagai terapi untuk mengontrol diabetes melitus. Pada penyakit ini, masuknya glukosa kedalam sebagian besar sel terganggu akibat kinerja insulin yang inadekuat. Kadar glukosa dalam plasma meningkat karena glukosa tetap berada di plasma dan tidak dipindahkan ke dalam selsel. pada bentuk tipe 1, insulin yang diproduksi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan penyerapan glukosa oleh tubuhtubuh. Olahraga aerobik teratur akan mengurangi jumlah insulin yang harus disuntikkan untuk mendorong penyerapan glukosa dan menurunkan kadar glukosa darah ke arah normal. Pada tipe 2, insulin diproduksi tetapi sel sasaran insulin mengalami penurunan sensitivitas terhadap keberadaan hormon ini.
   Jadi bagi penderita diabetes rajinlah untuk berolaraga teratur, agar kadar glukosa darah nya bisa terkontrol. Kalau bisa diiringi dengan puasa senin kamis ya, agar lebih berkah

Senin, 13 Juli 2015

Makan Sebelum Pertandingan : Apa Yang Masuk Dan Apa Yang Keluar ?




Bayak pelatih dan atlet sangat mempercayai ritual makanan khusus sebelum pertandingan. Sebagai contoh, suatu tim sepak bola selalu sarapan steak sebelum bertanding. Yang lain mungkin menambahkan pisang salam santapan sebelum bertanding. Apakah ritual ini bermanfaat ?
Banyak penelitian telah dilakukan untuk menentukan efek makanan sebelum bertanding pada prestasi atletik. Meskipun penelitian laboratorium membuktikan bahwa bahan-bahan tertentu misalnya kafein meningkatkan daya tahan, namun belum ada ditemukan bahan makanan yang bisa meningkatkan kinerja atlet. Pelatihan yang telah dilakukan atlet adalah penentu utama prestasi. Meskipun tidak ada makanan tertentu yang memberi manfaat khusus sebelum suatu kompetisi, beberapa pilihan makanan sebenarnya malah menghambat atlet. Sebagai contoh hidangan steak banyak mengandung lemak dan mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna malah dapat mengganggu kinerja tim sepak bola dan karenanya perlu dihindari. Namun, ritual makan  yang tidak mengganggu prestasi atletik, misalnya makan pisang, tetapi  memberi tambahan semangat atau percaya diri tidaklah berbahaya dan harus dihargai. Orang mungkin memberi arti tertentu pada suatu makanan, dan kepercayaan mereka pada praktek-praktek ini dapat memberi perbedaan antara menang dan kalah.
Manfaat terbesar makanan prapertandingan adalah mencegah lapar selagi bertanding. Karena lambung mungkin memerlukan waktu satu sampai empat jalan untuk kosong maka atlet perlu makan paling tidak tiga sampai empat jam sebelum pertandingan dimulai. Sebelum bertanding atlet sebaiknya tidak mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan. Makanan yang tertinggal dilambung selama pertandingan dapat menyebabkan mual dan mungkin muntah. Keadaan ini dapat diperparah oleh rasa cemas, yang memperlambat pencernaan dan menunda pengosongan lambung melalui system saraf simpatis.
Pilihan terbaik adalah makanan yang mengandung banyak karbohidrat serta rendah lemak dan protein. Tujuannya adalah mempertahankan kadar glukosa darah dan simpanan karbohidrat di tubuh dan menghindari penumpukan makanan yang belum  tercerna di lambung sewaktu bertanding. Makanan tinggi karbohidrat dianjurkan karena lebih cepat dikosongkan dari lambung daripada makanan yang mengandung lemak atau protein. Karbohidrat tidak menghambat pengosongan lambung melalui pelepasan enterogastron, sementara lemak dan protein melakukannya. Lemak pada khususnya mengahmbat pengosongan lambung dan lambat dicerna. Pemrosesan metabolic terhadap protein menghasilkan zat sisa bernitrogen misalnya urea yang aktivitas osmotiknya menarik air dari tubuh dan meningkatkan volume urin, yaitu dua hal yang tidak diinginkan selama pertandingan. Pilihan yang baik untuk makanan sebelum pertandingan antara lain adalah roti, pasta, nai, kentang, gelatin, dan jus buah. Karbohidrat kompleks ini tidak saja akan telah dikosongkan dari lambung jika dikonsumsi satu sampai empat jam sebelum pertandingan tetapi juga membantu mempertahankan kadar glukosa darah selama bertanding.
Meskipun tampaknya logis jika kita mengonsumsi sesuatu yang manis sesaat sebelum bertanding untuk menaghasilkan tambahan tenaga makanan atau minuman tinggi gula seyogiyanya dihindari karena dapat memicu pelepasan insulin. Insulin adalah hormone yang meningkatkan pemasukan glukosa ke dalam sel. Setelah seseorang mulai berolahraga, sensitivitasnya terhadap insulin meningkat, yang menurunkan kadar glukosa plasma. Kadar glukosa plasma yang turun memicu rasa lelah dan meningkatkan pemakaian glikogen otot, yang dapat membatasi kinerja dalam pertandingan yang memerlukan daya tahan seperti marathon. Karena itu, konsumsi gula tepat sebelum kompetisi malah dapat dapat menghambat kinerja bukannya memberi tambahan tenaga  seperti yang dicari.
Dalam satu jam pertandingan, atlet sebaiknya hanya minum air untuk memastikan hidrasi yang cukup.

Benturan Yang Berpotensi Mematikan : Ketika Otot Yang Berolahraga Bersaing Dengan Mekanisme Pendingin Tubuh Dalam Memperebutkan Volume Plasma Yang Kurang


Semakin banyak orang dari segala usia ikut serta dalam program jogging atau jalan kaki untuk memperbaiki tingkat kebugaran dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Untuk orang yang tinggal dilingkungan yang mengalami perubahan suhu musiman, olahraga luar ruang selama transisi dari keadaan dingin musim panas dapat berbahaya.jika intensitas olahraga tidak disesuaikan sampai peserta secara bertahap menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang lebih panas, dapat terjadi dehidrasi dan pengeluaran garam yang menyebabkan heat camps, heat exhaustion, atau bahkan heat stroke dan kematian.
Kata aklimatisasi merujuk kepada adaptasi bertahap yang dilakukan tubuh untuk mempertahankan homeostasis jangka panjang sebagai respons terhadap perubahan fisik berkepanjangan di lingkungan sekitar, misalnya perubahan suhu. Ketika seseorang berolahraga dalam cuaca panas tanpa beradaptasi secara gradual ke lingkungan panas maka tubuh dapat menghadapi dilemma yang berbahaya. Selama olahraga, banyak darah yang harus dialirkan ke otot untuk memasok O2 dan nutrient  serta mengeluarkan zat sisa yang menumpuk akibat tingkat aktivitas yang tinggi. Otot yang berolahraga juga menghasilkan panas. Untuk mempertahankan suhu tubuh dalam mengahadapi panas tambahan ini, aliran darah ke kulit ditingkatkan sehingga panas dari darah yang hangat dapat dikeluarkan melalui kulit ke lingkungan sekitar. Jika suhu lingkungan lebih panas daripada suhu tubuh maka panas tidak dapat dikeluarkan dari darah ke lingkungan sekitar meskipun terjadi vasodilatasi kulit yang maksimal. Tubuh malam menerima panas dari lingkungan yang lebih hangat dan hal ini menambah dilemma. Karena aliran darah meningkat ke otot dan kulit saat seseorang berolahraga pada cuaca panas maka darah yang dikembalikan ke jantung berkurang dan jantung memompa lebih sedikit darah per denyut sesuai dengan mekanisme Frank-Starling. Karena itu, jantung harus berdenyut lebih cepat dibandingkan jika dilingkungan dingin jumlah yang sama per menit. Meningktnya kecepatan pemompaan jantung juga menambah produksi panas.
Add caption
Jumlah keringat juga meningkat sehingga dapat terjadi pendinginan evaporative untuk membantu mempertahankan suhu tubuh selama periode penambahan panas berlebihan. Pada orang yang belum teraklimitasasi, kecepatan berkeringat maksimal adalah sekitar 1,5 liter per jam. Selama berkeringat, air menahan garam seperti air yang keluar. Berkurangnya volume plasma karena berkeringat semakin mengurangi jumlah darah yang tersedia bagi otot dan untuk pendinginan melalui vasodilatasi kulit.
Jantung memiliki kecepatan denyut maksimal yang dapat dicapainya. Jika olahraga berlanjut dengan intensitas tinggi dan kecepatan maksimal ini telah tercapai maka otot-otot yang berolahraga akan akan memenankan perebutan pasokan darah ini. Tubuh berespons dengan melakukan kontriksi arteriol, mengorbankan pendinginan untuk mempertahankan curah jantung dan tekanan darah. Jika olahraga berlanjut, panas tubuh akan terus meningkat, dan dapat terjadi heat exhaustion (nadi cepat dan lemah; hipotensi,keringat berlebihan; dan disorientasi) atau heat stroke  (kegagalan pusat control suhu di hipotalamus; kulit panas kering; kebingungan ekstrim atau pingsan, dan mungkin kematian). Pada kenyataannya, setiap tahun orang meninggal karena heat stroke dalam lari marathon pada cuaca panas dan lembab.

Referensi :
Laurale Sherwood. 2011.Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 6.Jakarta:EGC

Respon Endokrin Terhadap Efek Kombinasi Panas Dan Olahraga


    Ketika seseorang berolahraga di lingkungan yang panas, mempertahankan volume plasma menjadi hal yang sangat penting bagi homeostasis. Olahraga dalam cuaca panas menyebabkan pengeluran cairan dalam jumlah besar melalui keringat. Secara bersamaan, dibutuhkan pengalihan darah ke kulit agar terjadi pendinginan dan peningkatan aliran darah ke otot-otot yang aktif. Untuk mempertahankan curah jantung, aliran balik vena juga harus memadai.
System neurosekretorik hipotalamus-hipofisis posterior berespons terhadap berbagai kebutuhan cairan yang saling bertentangan ini dengan mengeluarkan vasopressin (penghemat air), menurunkan pengeluaran urin untuk menjaga volume plasma. Studi-studi umumnya memperlihatkan bahwa olahraga dalam keadaan panas merangsang pengeluaran vasopressin, yang menyebabkan penurunan pengeluaran cairan melalui urin. Dalam suatu penelitian yang dilakukan selama suatu gerak jalan 9 km dibawah cuaca panas, curah urin rerata peserta turun menjadi 134 ml (curah urin normal selama periode waktu yang sama harusnya dua kali lipat dari jumlah tersebut). Sementara pengeluaran keringat rerata adalah 4 liter. Hidrasi berlebihan sebelum olahraga tampaknya menurunkan intensitas respons ini, menginsyaratkan bahwa peningkatan vasopressin berkaitan dengan osmolaritas plasma.
Jika kehilangan cairan tidak diganti secara adekuat maka osmolaritas plasma meningkat. Ketika mendeteksi kondisi hipertonik ini, osmoreseptor hipotalamus mendorong peningkatan sekeresi vasopresin dari hipofisis posterior. Namun sebagian peneliti percaya bahwa peningkatan pengeluaran vasopresin disebabkan oleh factor lain, misalnya perubahan tekanan darah atau aliran darah ginjal. Apapun mekanismenya, pelepasan vasopresin adalah suatu respons fisiologik penting terhadap olahraga dalam cuaca panas.
Jadi, ketika kita berolahraga dibawah terik matahari usahakan mengganti cairan yang keluar dengan minuman yang mengandung elektrolit. Sebenarnya tidak mengapa jika hanya minum air mineral biasa, namun alangkah lebih baik jika minum yang mengandung elektrolit. Karena keringat juga mengeluarkan elektrolit selain urea. Sehingga tubuh akan kembali segar ketika minum minuman yang mengandung elektrolit.

Ketika Protein Di Urin Bukan Berarti Penyakit Ginjal


Keluarnya protein di urin biasanya menandakan penyakit ginjal (nefritis). Namun, keluarnya protein di urin yang serupa dengan yang terjadi pada nefritis sering dijumpai setelah olahraga, tetapi keadaan ini tidak berbahaya, transien, dan reversible. Kata pseudonefritis atletik digunakan untuk menjelaskan proteineuria pasca olahraga ini. Studi-studi menunjukkan bahwa 70% sampai 80% atlet mengalami proteineuria setelah olahraga yang sangat berat. Keadaan ini terjadi pada peserta olahraga kontak maupun nonkontak, sehingga bukan berasal dari trauma fisik ke ginjal.
  Biasanya hanya sebagian kecil dari protein plasma yang masuk ke glomerulus difiltrasi; protein plasma yang tersaring ini direabsorpsi di tubulus sehingga normalnya tidak ada protein plasma yang muncul di urin. Dua mekanisme dasar dapat menyebabkan proteineuria : 1) meningkatnya permeabilitas glomerulus tanpa disertai oleh perubahan reabsorpsi tubulus; atau 2) gangguan reabsorpsi tubulus. Riset menunjukkan bahwa proteineuria yang terjadi selama olahraga ringan sampai sedang terjadi karena perubahan permeabilitas glomerulus, sementara proteineuria selama olahraga melelahkan jangka pendek tampaknya disebabkan oleh baik peningkatan permeabilitas glomerulus maupun disfungsi tubulus.
Disfungsi ginjal reversible ini dipercaya terjadi karena perubahan sirkulasi dan hormone yang terjadi saat olahraga. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aliran darah ginjal berkurang selama olahraga karena pembuluh ginjal mengalami kontriksi darah dialihkan ke otot-otot yang aktif. Penurunan ini berkorelasi positif dengan intensitas olahraga. Pada olahraga berat, aliran darah ginjal dapat berkurang hingga 20% dari normal. Akibatnya, aliran darah glomerulus juga berkurang, tetapi tidak dengan tingkat yang sama seperti aliran darah ginjal, mungkin karena mekanisme otoregulasi.
Beberapa peneliti berpendapat bahwa penurunan aliran darah  glomerulus meningkatkan difusi protein ke dalam lumen tubulus karena darah yang mengalir lebih lambat menghabiskan lebih banyak waktu di glomerulus sehingga makin banyak proporsi protein yang memiliki kesempatan untuk lolos melalui membrane glomerulus. Perubahan hormone yang menyertai olahraga juga mungkin mempengaruhi permeabilitas glomerulus. Sebagai contoh, penyuntikan rennin adalah carayang telah dikenal baik untuk secara eksperimen menginduksi proteineuria. Aktivitas rennin plasma meningkat selama olahraga berat dan mungkin berperan menimbulkan proteineuria pasca olahraga. Para peneliti juga berhipotesis bahwa selama olahraga berat reabsorpsi tubulus maksimal tercapai dan hal ini  dapat mengganggu reabsorpsi protein.

Olahraga : Menguntungkan Atau Merugikan Bagi System Pertahanan Imun ?


Selama bertahun-tahun orang yang menjalani olahraga moderat mengklaim bahwa mereka lebih jarang masuk angin ketika kondisi aerobic mereka sedang baik. Sebaliknya, atlet elit dan para pelatihnya sering mengeluh tentang jumlah infeksi saluran napas yang tampaknya dialami oleh para atlet pada puncak musim kompetisi mereka. Hasil studi-studi ilmiah terakhir mendukung kedua klaim ini. Dampak olahraga pada system imun bergantung pada intensitas olahraga.
Penelitian pada hewan membuktikan bahwa olahraga intensitas tinggi setelah infeksi yang disengaja menyebabkan infeksi bertambah parah. Olahraga moderat yang dilakukan sebelum infeksi atau implantasi tumor, sebaliknya menyebabkan infeksi lebih ringan dan pertumbuhan tumor lebih lambat pada hewan percobaan.
Studi-studi pada manusia juga mendukung hipotesis bahwa olahraga yang melelahkan menekan pertahanan imun sementara olahraga sedang merangsang system imun. Survey terhadap 2300 pelari yang berkompetisi dalam suatu marathon besar menunjukkan bahwa mereka yang berlatih lebih dari 60 mil seminggu dua kali lebih sering mengalami infeksi pernapasan daripada mereka yang berlatih kurang dari 20 mil seminggu dalam dua bulan sebelum lomba. Pada penelitian lain, 10 atlet elit diminta berlari di treadmill  selama tiga jam dengan kecepatan yang sama seperti yang akan mereka lakukan jika bertanding. Pemeriksaan darah setelah lari ini menunjukkan bahwa aktivitas sel natural killer telah berkurang sebesar 25% sampai 50% dan penurunan ini berlangsung hingga enam jam. Para pelari juga memperlihatkan peningkatan 60% hormone stress kortisol, yang diketahui menekan imunitas.
Berdasarkan hasil-hasil ini, para peneliti di bidang ini menyarankan agar para atlet menghindari sebisa mungkin pajanan ke virus pernapasan dengan menghindrai tempat yang ramai atau orang yang mengidap flu atau masuk angin dalam enam jam pertama setelah pertandingan yang melelahkan. Sayangnya beberapa penelitian yang dilakukan pada mereka yang terinfeksi virus imunodefisiensi manusia (HIV, virus AIDS) tidak mendapatkan perbaikan fungsi imun dengan olahraga. Studi-studi ini bahwa pasien positif-HIV dapat memperoleh kekuatan melalui latihan resistensi dan meningkatkan kesejahteraan psikologisnya melalui olahraga dan mereka tidak mengalami akibat buruk dari olahraga yang moderat.

Penayakit Arteri Koronaria Aterosklerotik Dapat Mengurangi Ketersediaan Oksigen Bagi Jantung


Pada setiap saat, cukup tidaknya aliran darah koroner adalah relative terhadap kebutuhan O2 jantung. Pada jantung normal, aliran darah koronaria meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan akan O2. Pada penyakit arteri koronaria, aliran darah koronaria mungkin tidak mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan akan O2. Istilah penyakit arteri koronaria (coronary artery disease, CAD) merujuk kepada perubahan patologis di dalam dinding arteri koronaria yang mengurangi aliran darah melalui pembuluh tersebut. Kecepatan tertentu aliran darah koronaria mungkin memadai saat istirahat tetapi tidak cukup pada saat olahraga atau situasi stress.
 Penyulit CAD, termasuk serangan jantung menjadikan penyakit ini penyebab utama kematian di Amerika Serikat. CAD adalah penyakit mendasar pada sekitar 50% kematian di Negara ini. CAD dapat menyebabkan iskemia miokardium dan mungkin menimbulkan infark miokardium akut melalui tiga mekanisme : 1) spasme vascular hebat arteri-arteri koronaria, 2) pembentukan plak aterosklerotik, dan 3) tromboembolisme. 
Spasme vascular adalah suatu konstriksi spastic abnormal yang secara transien menyempitkan pembuluh koronaria. Spasme vascular berkaitan dengan tahap awal CAD dan paling sering dipicu oleh pajanan ke dingin, olahraga, atau rasa cemas. Keadaan ini reversible dan biasanya tidak berlangsung cukup lama untuk dapat merusak otot jantung.
Jika O2 yang tersedia untuk pembuluh koronaria terlalu sedikit maka endotel mengeluarkan platelet-activating factor (PAF). PAF, yang memiliki beragam efek, diberi nama berdasarkan efek pertamanya yang diketahui yaitu mengaktifkan trombosit. Diantara efek-efek lainnya, PAF setelah dikeluarkan dari endotel, berdifusi ke otot polos vascular di bawahnya dan menyebabkannya berkontraksi, menimbulkan spasme vascular.


 Referensi :
Laurale Sherwood. 2011.Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 6.Jakarta:EGC

Gagal Jantung


Gagal jantung adalah ketidakmampuan curah jantung mengimbangi kebutuhan tubuh akan pasokan dan pembuangan zat sisa. Salah satu atau kedua ventrikel dapat secara progresif melemah dan gagal. Ketika suatu ventrikel yang kepayahan tidak mampu memompa keluar semua darah yang kembali padanya, maka vena-vena di belakang ventrikel tersebut dapat terbendung oleh darah. Gagal jantung dapat terjadi oleh berbagai sebab, tetapi dua yang tersering adalah :

1)      Kerusakan otot jantung akibat serangan jantung atau gangguan sirkulasi ke otot jantung dan
2)      Pemompaan terus-menerus ke afterload yang meningkat kronik, misalnya pada stenosis katup semilunar atau peningkatan menetap tekanan darah. Gagal jantung saat ini mengenai sekitar 5 juta orang Amerika, dengan hampir 50%nya akan meninggal dalam lima tahun setelah diagnosis.

Tindakan kompensasi pada gagal jantung yaitu pada tahap-tahap awal gagal jantung, dua tindakan kompensasi utama membantu memulihkan isi sekuncup ke normal. Pertama, aktivitas simpatis ke jantung secara reflex meningkat, yang meningkatkan kontraktilitas jantung kea rah normal. Namun, stimulasi simpatis dapat membantu mengompensasi hanya dalam waktu singkat karena jantung menjadi kurang responsive terhadap norepinefrin setelah pajanan berkepanjangan, dan selain itu, simpanan norepinefrin di ujung saraf simpatis jantung terkuras.

Kedua, ketika curah jantung berkurang, ginjal, dalam suatu upaya kompensatorik untuk memperbaiki aliran darahnya yang menurun, menahan lebih banyak garam dan air di tubuh sewaktu pembentukan urin, untuk menambah volume darah. Meningkatnya volume darah dalam sirkulasi meningkatkan EDV. Teregangnya serat-serat otot jantung memungkinkan jantung yang payah memompa volume isi sekuncup yang normal. Jantung kini memompa keluar darah yang kembali padanya tetapi organ ini beroperasi pada panjang serat otot jantung yang lebih besar.

Tekanan Darah Tinggi Meningkatkan Beban Kerja Jantung


Ketika berkontraksi, untuk membuka pada katup semilunar, ventrikel harus menghasilkan cukup tekanan untuk dapat melebihi tekanan darah di arteri-arteri besar. Tekanan darah arteri disebut afterload, karena merupakan beban kerja yang dibebankan kepada jantung setelah kontraksi dimulai. Jika tekanan darah arteri terus menerus tinggi (tekanan darah tinggi) atau jika katup keluar menyempit, maka ventrikel harus menghasilkan tekanan lebih besar untuk dapat menyemprotkan darah. Sebagai contoh, bukannya menghasilkan tekanan normal 120 mmHg, tekanan ventrikel mungkin harus meningkat hingga 400 mmHg untuk memaksa darah melewati katup aorta yang stenotik.

Jantung mungkin mampu mengompensasi peningkatan menetap afterload dengan membesar (melalui hipertrofi atau pembesaran serat otot jantung). Hal ini memungkin kan jantung berkontraksi lebih kuat dan mempertahankan isi sekuncup tetap normal meskipun terdapat halangan. Namun, jantung yang sakit atau melemah karena usia mungkin tidak mampu melakukan kompensasi peningkatan kronik afterload, peningkatan terus menerus beban kerja yang dikenakan pada jantung akhirnya dapat menyebabkan perubahan patologis di jantung yang menyebabkan yang menyebabkan gagal jantung.
                 
Oleh karena itu, jangan biarkan tekanan darah kita dalam keadaan tinggi terus. Untuk mengetahui tekanan darah kita, biasakanlah periksa ke dokter ataupun puskesmas terdekat. Jika tekanan darah terus saja meningkat, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Karena tekanan darah tinggi merupakan factor risiko dari beberapa penyakit seperti gagal jantung, dll.

Pencegahan tekanan darah tinggi bisa dilakukan dari factor makanan dan pemikiran. Kalau dari factor makanan bisa mengurangi makan yang mengandung garam atau yang rasanya asin sangat. Selain itu bisa mengurangi makan daging, sayur daun singkong, dll. Namun disini bukan melarang penderita tekanan darah tinggi untuk tidak makan daging, karna didalama banyak mengandung besi, asam folat, serta B12 yang sangat penting untuk pembentukan darah. Dalam hal ini sebaiknya penderita tekanan darah tinggi menjaga pola makannya. Selain itu, banyak bersabar agar tidak mudah marah. Karena ketika marah pembuluh darah akan vasokontriksi, otomatis tekanan darah akan menjadi tinggi.


Referensi :
Laurale Sherwood. 2011.Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 6.Jakarta:EGC

CLONORCHIASIS


Definisi
Clonorchiasis adalah infeksi saluran empedu oleh clonochis sinensis yang juga dikenal sebagai Chinese liver fluke atau Oriental liver fluke.

Etiologi
C. sinensis adalah mikroorganisme dari subkelas Trematoda klas Cercomeridea filum Plathelminthes, berukuran 10-25 x 3 -5 mm dengan ukuran telur terkecil dari seluruh trematoda yaitu 20-30 um x 15-17 um. Selain manusia parasit ini juga menginfeksi dan hidup disaluran empedu anjing, kucing, babi, tikus, dan unta.

Pathogenesis
Pathogenesis clonorchiasis sama dengan opisthorchiasis.
Gambaran klinis
Infeksi akut C. sinensis umumnya tanpa gejala, walaupun sebagian pasien mengalami demam, malaise, rasa tidak enak di kuadran kanan atas abdomen. Pada prinsipnya gejala dan tanda penyakit ini sama dengan opisthoraciasis.

Diagnosis
Padakeadaan kepadatan telur cukup tinggi, bisa didapati telur di tinja, tetapi hal ini tidak terjadi pada kebanyakan pasien sehingga didapati hasil negative palsu. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan serologis. Teknik ELISA dengan menggunakan ekstrak cacing dewasa memberikan hasil yang cukup baik dengan sensitivitas 100% dan spesifitas 84%,tetapi dengan Cystatin Capture ELISA yang menggunakan cysteine proteinase sebagai target protein hasilnya lebih baik dengan sensitivitas 100% dan spesifitas 97,5%.

Penatalaksanaan
Obat pilihan adalah praziquantel 25 mg/kgBB tiga kali sehari selama 1 atau 2 hari. Angka kesembuhan dengan obat ini adalah 85 sampai 100%.


Referensi :
Siti setiati, dkk.2014.buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I edisi VI.Jakarta:Interna Publishing 

Tipe – Tipe Demam



Pada tipe demam septik, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.

     2.    Demam Remiten
Pada tipe demam remiten, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat pada demam septik.

3.    Demam Intermiten
Pada tipe demam intermiten, suhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi setiap dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam di antara dua serangan demam disebut kuartana.

4.    Demam Kontinyu
Pada tipe demam kontinyu variasi suhu sepanjang hari  tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.

5.    Demam siklik
Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.



Referensi :
Siti setiati, dkk.2014.buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I edisi VI.Jakarta:Interna Publishing (533-534)

Selasa, 30 Juni 2015

Manfaat kalsium untuk penyembuhan luka

 Faktor-faktor pembekuan darah  yang berperan ada 13 faktor. Mulai dari faktor 1-13 semua saling berhubungan dan saling mengaktivasifasi. Satu faktor akan mengaktifkan faktor lain dengan bantuan faktor lain juga. Seperti faktor ix akan bekerja sama dengan faktor viii untuk membentuk faktor x.

 Nantinya faktor x akan mengaktifasi pembentukan trombin. Dimana nanti trombin akan membantu pembekuan darah. Namun jika faktor x hanya diaktifkan oleh faktor ix, trombin yang tercipta hanya sedikit dan longgar. Agar trombin bisa tercipta banyak dan kuat, maka faktor ix harus bekerja sama dengan faktor viii.

 Kenapa faktor ix harus bekerjasama dengan faktor viii .? Hal itu dikarenakan agar pengaktifan faktor x lebin baik dan bisa menghasilkan banyak trombin. Selain pengaktifan oleh sesama faktor, bisa juga pengaktifan oleh bantuan kalsium.Walaupun kalsium hanya membantu untuk mengaktifkan,  namun jika kurang atau tidak ada kalsium tidak bisa pembekuan darah.

 Oleh sebab itu, mulai sekarang banyak lah untuk mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium. namun tidak boleh berlebihan, karena kalsium bisa mengakibatkan pengapuran. Seperti minum susu dalam jangka waktu lama tidak baik. Karena pembentukan tulang hanya dalam waktu 3 bulan, namun kebanyakan dari kita mengonsumsi kalsium selama bertahun tahun. 

Dampak menggunakan high kills

Untuk sebagian cewek menjaga penampilan adalah suatu hal yang penting. Apalagi jika cewek itu sedang mengincar cowOk,  maka dia pasti menginginkan memberikan penampilan terbaik didepan cowok itu. Keinginannya adalah tampak sempurna diantara semua cewek. Maka cewek dengan tinggi kurang, rela memakai high kills hingga berjam-jam Tanpa memikirkan dampaknya.

Menggunakan high kills, berarti berat badan kita berada pada ujung jari. Sedangkan kita ketahui kalau di kaki banyak saraf-saraf. Jika ujung jari menjadi tumpuan maka secara otomatis saraf-saraf juga menjadi tumpuan berat badan. Jika saraf-saraf terus menerus menjadi tumpuan,  maka akan mengakibatkan rasa pegal pada kaki untuk dampak cepat.

Untuk dampak lama jika menggunakan high kills yaitu parises. Kelainan bentuk betis juga berpengaruh, menjadi keras betisnya. jika kaki kita parises akan sedikit sulit untuk masuk akademi polisi, tentara, dll. Karena untuk masuk angkatan diperlukan bentuk tubuh yang bagus, seperti kaki yang tidak parises.

Sebenarnya, boleh memakai high kills. Namun dalam waktu tertentu dan tinggi high kills tertentu. Tinggi high kills juga memengaruhi dari berat tumpuan pada kaki. Semakin tinggi high kills, maka akan semakin berat tumpuan berat badan pada kaki. Lama untuk memakai high kills adalah 2 jam maksimal. Dan untuk tinggi maksimal high kills adalah 3 cm.

Jadi kita sebagai cewek agar tetap terjaga kesehatan kurangi memakai high kills untuk kesehatan kaki Dan sarafnya. €€__€€

Tips Diet Sehat dan Islami

Diet merupakan cara seseorang untuk mengurangi berat badan atau menurunkan bobot tubuh. Kalau untuk diet kebanyakan yang melakukan adalah cewek. Karena cewek menyukai bentuk tubuh yang ideal. Namun kebanyakan wanita karena diet menjadi kekurusan bahkan mengakibatkan penyakit. 

Karena sebab itu, di blog ini saya ingin membagikan tips diet yang sehat secara Islami. Namun semua tips ini sebenarnya sudah sering kita dengar di masyarakat. Tetapi kebanyakan kita menyepelekan nya. Padahal hal tersebut disarankan untuk kesehatan tubuh.

Tips diet yang sehat secara islam :
1. Puasa senin-kamis
     Sudah penganjuran dokter bahwa puasa sangat baik untuk kesehatan.  Kalau di luar bulan Ramdahan itu kita melakukan puasa senin kamis. Karena ketika puasa senin kamis memakai energi atau cadangan glukosa di hati. Jika cadangan glukosa di hati habisakan memakai cadangan glukosa dari lemak. Sehingga menurun lemak didalam tubuh, yang mengakibatkan penurunan berat tubuh.

2. Olahraga rutin
    Cadangan glukosa di jaringan adiposa hanya akan terpakai jika berolaraga,  maka sangat baik dengan berolaraga rutin. Walaupun kita berpuasa, jika tidak berolaraga maka hasilnya kurang tampak.

3. Kurangi tidur siang
    Ketika tidur siang terjadi metabolisme tubuh yang mengubah glukosa menjadi glikogen di jaringan adiposa. Sehingga kebanyakan tidur siang bisa gemuk. Apalagi jika kurang aktivitas yang bisa membakar lemak, maka proses penggemukan lebih cepat.

4. Minum teh pahit setelah makan
    Didalam teh ada kandungan tanin, jika kita minum teh pahit setelah makan maka zat didalam makanan akan diikat. Sehingga tidak masuk dalam metabolisme dan terbuang keluar bersama feses ataupun urin. Jadi tidak menumpuk di jaringan tubuh.

Bahaya minum teh sebelum dan sesudah makan nasi


 Kebiasaan sebagian orang adalah suka minum teh manis setelah makan nasi. Apalagi ketika cuaca dingin, tubuh terasa hangat setelah minum teh. Sedangkan pada cuaca panas, sebagian orang suka minum teh manis dingin. Karna cuaca yang panas, membuat dehidrasi. Dan akan terasa sangat segar jika minum minuman yang dingin, seperti teh manis dingin.

  Sebenarnya tidak salah bagi kita minum teh, namun ada jarak waktu minum teh dengan waktu makan kita. Sebaiknya minum teh itu 30 menit sebelum makan nasi. Atau ketika waktu santai setelah beberapa jam makan nasi. Namun kebanyakan diantara kita tidak memperhatikan waktu untuk minum teh, hal itu mungkin dikarenakan kurangnya pengetahuan. 

  Kandungan didalam teh ada zat tanin. Zat ini berfungsi mengikat nutrisi yang masuk ke tubuh. Ketika kita makan daging lalu minum teh manis, maka zat tanin yang terdapat dalam teh akan mengikat zat yang terkandung di dalam daging. Seperti zat asam folat, ddll.an lain-lainnya. Apabila hal tersebut terus terjadi, maka lama kelamaan akan mengalami penyakit seperti anemia defisiensi Asam folat.

  Anemia asam folat disebabkan karena defisiensi asam folat. Didalam pembentukan hemoglobin,  asam folatikut berperan. Sehingga, apabila kekurangan asam folat bisa mengakibatkan anemia. Oleh sebab itu, mulai sekarang jangan malas makan sayur, buah, serta makanan yang mengandung zat gizi ya. Namun dalam mengonsumsi juga jangan berlebihan.  Karena segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.

Sabtu, 27 Juni 2015

Manfaat minum sambil duduk

  Kebiasaan kita seperti minum berdiri, gak mau olahraga, dan lain-lline lainnya. Di agama Islam, nabi telah melarang umatnya minum sambil berdiri. Sebenarnya apa ya tujuan nabi melarang kita minum sambil berdiri ..? Apa mungkin bisa mmenimbulkan penyakit .?

Jawabannnya yaitu "bisa menimbulkan penyakit". Tujuan nabi Muhammad semata-mata untuk kesehatan umatnya. Mungkin kita menganggap minum sambil berdiri merupakan hal biasa. Namun ditinjau dari segi kesehatan, minum sambil berdiri tidak baik untuk organ pencernaan. Sebagai umat nabi yang baik, sebaiknya kita mengikuti semua hal baik yang dicontohkan nabi sebagai rasulullah. Karena segala hal yang diperintahkan oleh nabi Muhammad mempunyai kemaslahatan bagi umat.

  Jika minum sambil berdiri, keadaan lambung kita seperti pipa yang membelok sedikit. Coba bayangkan kalau kita haus, pasti kita minum langsung dengan cepat. Ketika kita minum dengan cepat sambil berdiri, air minum yang mengalir cepat langsung turun ke lambung dengan kuat. Air yang jatuh kuat itu bisa menimbulkan luka jika kita terus-terusan minum sambil berdiri.

  Sama halnya ketika hujan turun deras yang menjatuhi batu. Lama kelamaan batu itu akan mencekung atau bolong. Seperti itu juga yang terjadi pada lambung kita. Jika lambung kita terus terhantam air yang mengalir cepat dari kerongkongan, maka akan timbul luka pada lambung atau biasa disebut tukak lambung.

  Hal yang terbalik terjadi ketika kita minum sambil duduk. Ketika kita duduk, lambung kita seperti gambar ini. Dalam keadaan duduk, air yang diminum akan masuk ke kerongkongan. Dari kerongkongan melewati epiglotis masuk ke lambung. Namun dalam keadaan duduk, air yang masuk mengikuti lekukan lambung. Sehingga bisa mengalir sesuai jalur aliran tanpa harus mengahantam kuat dinding lambung. Dan lambung pun bisa terjaga dari infeksi lambung, tukak lambung, dll.

Jumat, 19 Juni 2015

MAKAN BUAH SEBELUM MAKAN NASI


  Kalangan masyarakat banyak yang mempunyai kebiasaan makan buah setelah makan nasi. Padahal kebiasaan tersebut kurang baik, bukannya tidak baik ya. Hal tersebut kurang baik karena penyerapan nasi lebih lama waktunya. Sedangkan buah lebih cepat proses penyerapan nya. Namun ketika buah dimakan setelah makan nasi, maka proses penyerapan nya kurang efektif. 



  Nasi yang kita makan merupakan molekul yang kompleks, sehingga butuh proses pencernaan nya butuh waktu sekitar 4 jam. Setelah itu makanan akan diserap oleh usus, dan akan masuk ke peredaran darah. Lalu darah yang akan membawa nutrisi ke sel-sel yang ada di jaringan. 

  Buah yang banyak mengandung vitamin dan serat, serta mikronutrient lainnya cepat diserap oleh usus. Waktu yang dibutuhkan tubuh untukmenyerap proses pencernaan buah yaitu sekitar 15 menit. Waktu yang sangat cepat untuk proses penyerapan. Oleh karena itu, lebih baik makan buah dulu baru makan nasi.

  Waktu selang untuk makan nasi adalah 15 menit. Kenapa setelah 15 menit baru makan nasi.? Hal itu karena proses pencernaan buah sekitar 15 menit. Selain itu juga, agar kerja organ pencernaan bergantian. Setelah tubuh mencerna buah, lalu mencerna makanan nasi kita.

  Jadi mulai dari sekarang 15 menit sebelum makan nasi makan buah dulu ya *_-

Alasan kenapa ketika makan harus duduk

  Etika ketika makan dibuat tidak hanya sebagai sikap sopan, namun aturan tersebut baik untuk kesehatan. Karena keadaan lambung ketika berdiri seperti tabung yang tegak. Di lambung ada sprinter sebagai pintu makanan yang dicerna. Oleh sebab itu, kunyalah makanan hingga lembut. Agar kerja lambung tidak terlalu berat dalam memecah molekul makanan yang masuk.

  Mengunyah makanan juga jangan dalam keadaan berdiri, usahakan duduk atau tidak jongkok. Karena ketika duduk posisi lambung sesuai huruf J. Posisi lambung yang sesuai ilmu anatomi adalah seperti huruf "J". Jika posisi lambung sudah sesuai maka proses pencernaan juga baik.

  Proses pencernaan makanan yaitu makanan dikunyah dalam mulut dibantu enzim amilase. Setelah itu makanan masuk ke lambung melewati kerongkongan. Ketika di lambung, keluar enzim hcl. Enzim ini yang memecah molekul makanan agar mudah diserap usus. 


  Namun berbeda ketika kita makan sambil berdiri, makanan yang ada di lambung bisa naik  lagi ke esophagus. Hal itu dikarenakan sprinter terbuka, sehingga dengan leluasa makanan yang telah bercampur dengan hcl naik ke esophagus. Apa bahaya maķanan naik ke esophagus ? PH di esophagus bersifat netral, sedangkan makanan dari lambung membawa sifat asam. Jika lama kelamaan terus berlanjut, akan terjadi iritasi esophagus.

Cara mengolah sayur bayam agar cepat diserap oleh tubuh

  Sayur bayam sangat identik dengan Popay si pelaut yang merupakan kartun yang ditujukan agar anak-anak suka makan sayur. Namun pada saat ini, sebagian besar orang tua tidak mengajarkan anaknya makan sayur bayam. Malahan dari para orang tua merasa bangga jika bisa mengajak anaknya makan ayam KFC. Mereka tidak tau betapa pentingnya makan sayur untuk metabolisme tubuh. 

    Sayur-sayuran banyak mengandung vitamin yang diperlukan tubuh, walaupun dalam jumlah yang sedikit. Namun begitu, peranan vitamin sangat penting bagi metabolisme tubuh. Karena metabolisme yang dikerjakan oleh tubuh membutuhkan energi yang tidak hanya dari glukosa. oleh karena itu, bagi Anda orang tua kreatiflah dalam membuat masakan sayuran agar anak Anda mau makan sayur.

  Cara mengolah sayur bayam lebih baik di tumis, karena sayur bayam mengandung vitamin A. Vitamin A merupakan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga akan mudah diserap jika mengolahnya memakai minyak. Seperti dengan cara menumis sayur bayam, mengolahnya menjadi peyek sayur bayam, dll. Sehingga anak suka memakan sayur dengan pengolahan yang sederhana namun benar.

  Cara menumis sayur bayam pedas yaitu dengan menumis bawang merah,  bawang putih, serta cabe merah dengan potongan memanjang. Lalu campurkan dengan bumbu seperti garam dan sedikit gula putih agar terasa gurih. Bisa juga dicampur dengan udang, jagung,  dan makanan laut lainnya. Setelah itu campurkan sayur bayam nya. Tumis hingga matang, lalu sajikan dengan hidangan yang lain.