Pada setiap
saat, cukup tidaknya aliran darah koroner adalah relative terhadap kebutuhan O2
jantung. Pada jantung normal, aliran darah koronaria meningkat seiring dengan
peningkatan kebutuhan akan O2. Pada penyakit arteri koronaria,
aliran darah koronaria mungkin tidak mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan
akan O2. Istilah penyakit arteri koronaria (coronary artery disease, CAD)
merujuk kepada perubahan patologis di dalam dinding arteri koronaria yang
mengurangi aliran darah melalui pembuluh tersebut. Kecepatan tertentu aliran
darah koronaria mungkin memadai saat istirahat tetapi tidak cukup pada saat
olahraga atau situasi stress.
Penyulit CAD, termasuk serangan jantung
menjadikan penyakit ini penyebab utama kematian di Amerika Serikat. CAD adalah
penyakit mendasar pada sekitar 50% kematian di Negara ini. CAD dapat
menyebabkan iskemia miokardium dan mungkin menimbulkan infark miokardium akut
melalui tiga mekanisme : 1) spasme vascular hebat arteri-arteri koronaria, 2)
pembentukan plak aterosklerotik, dan 3) tromboembolisme.
Spasme vascular
adalah suatu konstriksi spastic abnormal yang secara transien menyempitkan
pembuluh koronaria. Spasme vascular berkaitan dengan tahap awal CAD dan paling
sering dipicu oleh pajanan ke dingin, olahraga, atau rasa cemas. Keadaan ini
reversible dan biasanya tidak berlangsung cukup lama untuk dapat merusak otot
jantung.
Jika O2
yang tersedia untuk pembuluh koronaria terlalu sedikit maka endotel
mengeluarkan platelet-activating factor (PAF).
PAF, yang memiliki beragam efek, diberi nama berdasarkan efek pertamanya yang
diketahui yaitu mengaktifkan trombosit. Diantara efek-efek lainnya, PAF setelah
dikeluarkan dari endotel, berdifusi ke otot polos vascular di bawahnya dan
menyebabkannya berkontraksi, menimbulkan spasme vascular.
Laurale
Sherwood. 2011.Fisiologi Manusia Dari Sel
ke Sistem Edisi 6.Jakarta:EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar